sumber: Tim Media DBS |
SEJARAH SINGKAT HARI ABHIDHAMMA
Hari Abhidhamma adalah suatu tradisi di Buddhist Theravada yang dirayakan terutama di Myanmar. Hari Abhidhamma adalah untuk merayakan turunnya Buddha dari surga Tavatimsa setelah beliau mengajarkan Abhidhamma kepada ibuNya selama tiga bulan lamanya. Hari Abhidhamma jatuh pada bulan Purnama bulan ketujuh tahun lunar Burma yang bersamaan dengan berakhirnya masa Vassa atau biasa dikenal sebagai Retret panjang musim hujan atau festival Pavarana. Bulan ketujuh Burma adalah sama dengan bulan Oktober dimana Hari Abhidhamma pada tahun ini sebenarnya jatuh pada tanggal 20 Oktober yang lalu. Untuk cerita Sejarah Abhidhamma dapat dibaca disini ya.
PEMBUKAAN ACARA
sumber: Tim Media DBS |
Lalu acara pun dilanjutkan dengan permohonan Sila yang dibimbing oleh Bhante Kheminda, Beliau juga menyampaikan kata sambutan dengan memperkenalkan Guru Abhidhamma nya yang sangat inspirasional dan membuat Bhante tertarik dengan subjek Abhidhamma ketika menimba ilmu di ITBMU Myanmar yaitu Sayargyi Daw Vūpasantā yang merupakan nara sumber Dhamma talk pada malam itu.
Topik yang di bahas adalah Penerapan Abhidhamma dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ini adalah topik yang menarik bagi kita semua yang mempelajari Abhidhamma agar dapat lebih terampil dalam menerapkan Abhidhamma kedalam kehidupan kita masing-masing dalam kesehariannya.
Ada 3 bagian yang dijelaskan oleh Sayargyi tentang tema malam itu, yaitu:
1.Esensi dari Abhidhamma
Abhidhamma adalah latihan yang lebih tinggi dimana dijelaskan pula tentang realitas hakiki seperti citta, cetasika,rupa dan Nibbana.
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk bisa memahami realitas sebagaimana adanya maka kita harus melatih melalui 2 latihan yaitu Samatha bhavana dan Vipassana bhavana agar terjadi transformasi dari batin yang tidak terampil (Akusala) menuju ke batin yang terampil (Kusala)
2.Bagaimana cara membedakan akusala Dhamma dan Kusala dhamma
Batin yang tidak terampil maupun terampil akan sering muncul dikehidupan kita sehari hari , itulah sebabnya kita harus terus melatih batin kita karena jika tidak dilatih, batin yang tidak terampil (Akusala) akan lebih sering muncul.
Buddha mengatakan bahwa karakter dari batin kita adalah senang akan keburukan(atau batin yang tidak terampil) dikarenakan kemunculan batin yang tidak terampil lebih sering dibandingkan batin yang terampil.
Bagaimana kita mengetahui batin yang terampil (kusala citta) dan batin yang tidak terampil (akusala citta) ?
Kedua Dhamma ini adalah tidak sama dari karakteristik, fungsi,manifestasi maupun sebab terdekat.
Karakteristik batin yang tidak terampil adalah :
- Memiliki kesalahan atau noda dan menimbulkan perasaan yang tdk menyenangkan.
- Menghasilkan penderitaan
- Menyakiti batin kita sendiri dan menimbulkan kerugian pada batin.
- Ketika diobsevasi batin yang tidak terampil seperti ini sangat tidak baik untuk kita,
Kapan dan dengan alasan apa batin yang tidak terampil ini bisa muncul di Kehidupan sehari -hari? Batin yang tidak terampil ini bisa muncul karena perhatian yang tidak bijaksana (Ayoniso manasikara)
Sebaliknya, Jika batin yang di hasilkan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan jasmani yang dilakukan dengan tanpa noda dan menghasilkan kebahagiaan, maka itu adalah batin yang terampil.
Fungsi batin yang terampil bisa memurnikan pikiran kita dan menghancurkan ketidakmoralan. Pada saat batin yang terampil ini muncul, maka batin akan menjadi murni dan terbebas dari ketidakmoralan.
Kenapa batin yang terampil ini bisa muncul di batin kita?
Karena adanya perhatian yang bijaksana (Yoniso manasikara),dan juga perhatian murni (sati) yang bisa memunculkan batin yang terampil. Oleh karena itulah kita harus mengembangkan batin yang terampil dan mengkontemplasinya dengan perhatian murni.
Perhatian murni (mindfulness/sati) bukan pada pelabelan /mengambang dipermukaan saja namun masuk ke dalam objeknya, melihat langsung kepada objeknya. Perhatian murni adalah untuk melihat apa yang sedang terjadi di sekitar kita.
Dalam kehidupan sehari hari, batin/pikiran memegang peranan sangat penting karena akan menghasilkan ucapan/perbuatan yang sesuai pikiran itu.
3. Bagaimana menghancurkan perbuatan/pikiran akusala.
Terdapat 5 jalan untuk memghancurkan batin yang tidak terampil:
1. Mengganti objek/ Memberikan perhatian pada objek yang berbeda yang berhubungan dengan batin yang terampil. Mis: muncul batin yang tidak terampil mengenai kemelekatan Pada tubuh maka jangan di berikan perhatian dan segera ganti dengan objek yang terkoneksi dengan batin yang terampil misalnya dengan merenungkan sifat ketidak kekalan dari objek yang dilekati. Pada saat pandemi seperti saat ini, jika muncul kesedihan karena kehilangan orangnyangndikasihi/marah atas kondisi saat ini, maka kita seharusnya menganti objek dari batin kita dengan melakukan marananussati (perenungan terhadap kematian) bahwa hidup itu tidak pasti dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
2. Merefleksikan tentang bahayanya batin yang tidak terampil. batin yang tidak terampil ini patut dicela dan akan menghasilkan penderitaan
3. Melupakan batin- batin yang tidak terampil itu, jangan memperhatikan/memikirkan batin- batin (pikiran) yang tidak terampil itu, dan melalukan hal hal yang lebih baik misalnya dengan Mendengarkan dhamma, membaca buku Dhamma.
4. Mengobservasi / melihat langsung kepada Batin yang tidak terampil itu dan investigasi langsung sebab sebab yang memunculkan batin yang tidak terampil itu. Untuk bisa melaksanakan metode ini harus mengembangkan perhatian murni (Mindfullness)
5. Menekan batin yang tidak terampil dengan kekuatan dari keinginan yang sangat kuat.
Kelima metode untuk menghancurkan bat in yang tidak terampil ini dijelaskan oleh Sang Buddha dalam Vittakasantana sutta.
Demikian rangkuman acara peringatan Hari Abhidhamma tahun 2021, Semoga bermanfaat
Buddha sasanam ciram titthatu
Posting Komentar
Posting Komentar